Makanan Banten
Banten bukan hanya terkenal dengan kota industri dan pariwisatanya saja. Tapi provinsi Banten juga terkenal dengan aneka kulinernya yang menggugah selera. Sayang rasanya jika kita banyak mengunjungi pantai di Banten seperti Pantai Anyer, Pantai Carita, Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sawarna, dan pantai-pantai lainnya tapi tidak mencicipi kuliner khas Bantensendiri. Tapi sebelum kita berpetualang mencoba kuliner baru khas banten, tentunya kita harus tahu dulu apa saja sih kuliner khas Banten ini. Ok, kita simak saja yuk bareng-bareng.
Di Serang Banten terkenal sekali dengan makanan yang bernama Sate Bandeng, tapi sate bandeng yang satu ini berbeda dengan yang lain biasanya banyak orang tidak menyukai ikan bandeng karena memiliki banyak tulang jadi orang-orang sulit untuk memakannnya. tapi sate bandeng yang satu ini tidak memiliki tulang dan tidak usah takut untuk memakannya.
Sate Bandeng yang amat popular itu dibuat di rumah-rumah pengrajin di kota Serang. Sate Bandeng memiliki kelebihan di banding sajian ikan yang lainnya, yang akan mengundang pembeli untuk selalu mendapatkannya jika sedang berkunjung ke serang. Sate bandengmerupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandengempuk dan tidak bertulang. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
Rabeg merupakan salah satu bagian dari masakan khas kuliner Kota Serang. Berkembangannya hingga saat ini masih tetap di lestarikan oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya para pedagang yang menjual menu masakan ini. Rabeg adalah sejenis masakan yang menghidangkan daging kambing mirip dengan semur betawi tapi lebih berkuah.
Bahan untuk membuat rabeg ini adalah : daging kambing, daun salam, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe, jinten, pala bubuk, kayu manis, cuka, kecap manis, gula merah, garam dan minyak goreng.
Dari namanya saja sudah bisa disimpulkan kalau makanan ini berbahan dasar kambing. Rasanya juga sangat enak. tapi mungkin yang perlu diwaspadai hanya tingkat kolesterol yang terkandung dalam kambing. Karena penderita diabetes sangat tidak disarankan untuk makan kambing.
Ketan bintul terbuat dari beras ketan yang dikukus, setelah nampak matang, lalu di letakan pada sebuah wadah yang sudah disiapkan, dahulu wadah tersebut dari bekas karung beras yang terbuat dari plastik yang tidak ada gambarnya atau merknya karena akan mengotori ketan yang akan ditumbuk ketika gambar itu luntur, diletakan dibawah pada lantai atau semen yang rata sebagai tilam. Ketan yang sudah dipastikan matang tersebut kemudian ditumbuk halus masih dalam keadaan panas dengan sebuah alu kayu yang ujungnya diberi pelapis dari plastik atau alat penumbuk lainnya yang bersih dan tidak mudah luntur.Menumbuknyapun harus dengan tenaga yang besar, disini perlu diperhatikan beras yang sudah menjadi ketan tersebut jangan sampai kehilangan panasnya, agar pada saat menumbuk cepat halus dan empuk.
Apem adalah kue terbuat dari tepung beras hasil fermentasi. Apem biasanya dimakan disertai dengan pemanis atau Kinca yang terbuat dari gula jawa dan santan. Di daerah Cirebon ada sebuah tradisi yang biasanya dilaksanakan pada Bulan Sapar, tradisi tersebut dikenal dengan Tradisi Saparan.
Seperti diketahui, Kesultanan Banten dulu memiliki hubungan yang erat dengan Kesultanan Cirebon. Sehingga pertukaran budaya sangat mungkin terjalin pada saat itu. Termasuk urusan kuliner, beberapa makanan khas yang terdapat di Banten, beberapa diantaranya memiliki kesamaan dan mirip dengan kuliner yang berada di tatar Cirebon termasuk Kue Apem ini.
Sate Bandeng |
Di Serang Banten terkenal sekali dengan makanan yang bernama Sate Bandeng, tapi sate bandeng yang satu ini berbeda dengan yang lain biasanya banyak orang tidak menyukai ikan bandeng karena memiliki banyak tulang jadi orang-orang sulit untuk memakannnya. tapi sate bandeng yang satu ini tidak memiliki tulang dan tidak usah takut untuk memakannya.
Sate Bandeng yang amat popular itu dibuat di rumah-rumah pengrajin di kota Serang. Sate Bandeng memiliki kelebihan di banding sajian ikan yang lainnya, yang akan mengundang pembeli untuk selalu mendapatkannya jika sedang berkunjung ke serang. Sate bandengmerupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandengempuk dan tidak bertulang. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
Rabeg merupakan salah satu bagian dari masakan khas kuliner Kota Serang. Berkembangannya hingga saat ini masih tetap di lestarikan oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya para pedagang yang menjual menu masakan ini. Rabeg adalah sejenis masakan yang menghidangkan daging kambing mirip dengan semur betawi tapi lebih berkuah.
Bahan untuk membuat rabeg ini adalah : daging kambing, daun salam, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe, jinten, pala bubuk, kayu manis, cuka, kecap manis, gula merah, garam dan minyak goreng.
Dari namanya saja sudah bisa disimpulkan kalau makanan ini berbahan dasar kambing. Rasanya juga sangat enak. tapi mungkin yang perlu diwaspadai hanya tingkat kolesterol yang terkandung dalam kambing. Karena penderita diabetes sangat tidak disarankan untuk makan kambing.
Jika berkunjung ke Serang, Banten, jangan lupa mencicipi nasi sum sum. Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan makanan khas Banten. Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa yang dapat membangkitkan selera makan. Meski tergolong makanan langka, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang. Satu bungkus nasi sumsum ukurannya hampir tiga kali ukuran otak-otak, tapi lebih kecil daripada lontong yang dibawa penjual lontong tahu.
Bentuk nasi dari teksturnya lebih empuk dan lebih kenyal. Butirannya tidak gandeng seperti ketupat atau lontong, tapi mirip nasi goreng yang terpisah.
Ketan bintul terbuat dari beras ketan yang dikukus, setelah nampak matang, lalu di letakan pada sebuah wadah yang sudah disiapkan, dahulu wadah tersebut dari bekas karung beras yang terbuat dari plastik yang tidak ada gambarnya atau merknya karena akan mengotori ketan yang akan ditumbuk ketika gambar itu luntur, diletakan dibawah pada lantai atau semen yang rata sebagai tilam. Ketan yang sudah dipastikan matang tersebut kemudian ditumbuk halus masih dalam keadaan panas dengan sebuah alu kayu yang ujungnya diberi pelapis dari plastik atau alat penumbuk lainnya yang bersih dan tidak mudah luntur.Menumbuknyapun harus dengan tenaga yang besar, disini perlu diperhatikan beras yang sudah menjadi ketan tersebut jangan sampai kehilangan panasnya, agar pada saat menumbuk cepat halus dan empuk.
Apem adalah kue terbuat dari tepung beras hasil fermentasi. Apem biasanya dimakan disertai dengan pemanis atau Kinca yang terbuat dari gula jawa dan santan. Di daerah Cirebon ada sebuah tradisi yang biasanya dilaksanakan pada Bulan Sapar, tradisi tersebut dikenal dengan Tradisi Saparan.
Seperti diketahui, Kesultanan Banten dulu memiliki hubungan yang erat dengan Kesultanan Cirebon. Sehingga pertukaran budaya sangat mungkin terjalin pada saat itu. Termasuk urusan kuliner, beberapa makanan khas yang terdapat di Banten, beberapa diantaranya memiliki kesamaan dan mirip dengan kuliner yang berada di tatar Cirebon termasuk Kue Apem ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar